Komunikasi
Etnografi Berdasarkan Peristiwa Tutur
By:
Ulul Azmi
Komunikasi
Etnografi (Ethnography of Communication)
merupakan sebuah pendekatan untuk menganalisa sebuah wacana yang digunakan.
Pendekatan ini berfokus pada berbagai perilaku komunikatif (communicative competence) dalam
masyarakat penutur (speech community),
komunikasi berpola dan diatur sebagai sebuah sistem peristiwa komunikatif, dan
cara-cara berinteraksi dengan sistem budaya lainnya (Muriel, 2003: 2). Hymes
menekankan bahwa bahasa tidak dapat dipisahkan dari bagaimana dan mengapa
bahasa itu digunakan, dan bahwa pertimbangan penggunaan bahasa sering sebagai
prasyarat untuk pengakuan dan pemahaman tentang banyak bentuk linguistik.
Komunikasi etnografi mengambil bahasa sebagai bentuk budaya sosial untuk
mengakui dan menganalisis kode itu sendiri dan proses kognitif penutur dan
lawan tutur, yang memang konstitutif dalam banyak budaya (Muriel, 2003: 3).
Peristiwa tutur
adalah sebuah aktifitas berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk
ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan lawan tutur,
dengan satu pokok tuturan, dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu (Chaer,
2010: 47). Dengan kata lain, tidak dapat dikatakan bahwa dalam setiap proses
komunikasi pasti terjadi juga peristiwa tutur atau peristiwa bahasa.
Interaksi yang berlangsung antara
seorang pedagang pasar dan pembeli pada waktu tertentu dengan menggunakan
bahasa sebagai alat komunikasinya adalah sebuah peristiwa tutur. Hal yang sama
juga terjadi dan kita dapati dalam acara diskusi, di ruang kuliah, rapat dinas
di kantor, sidang di pengadilan, dan sebagainya.
Sehubungan dengan konsep
peristiwa tutur, Hymes mengemukakan adanya faktor-faktor yang menandai
terjadinya peristiwa tutur itu. Faktor-faktor itu disebut dengan istilah yang
terkenal sebagai komponen tutur (speech component). Menurut Hymes, ada
kurang lebih enam belas atau tujuh belas komponen tutur yang dari beberapa
komponen itu dapat digabung sebab saling tumpang tindih. Untuk memudahkan cara
mengingat dibuat formulasi atau disingkat dengan SPEAKING, yaitu Situation
(Setting dan Scene), Participants (Peserta), Ends
(Maksud dan Tujuan), Act Sequences (Bentuk ujaran dan Isi Ujaran), Key
(Nada), Instrumentalities (Alat), Norms (Aturan), Genres
(Bentuk wacana).
Daftar
Pustaka
Chaer, Abdul.,
Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik:
Perkenalan Awal (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Saville, Muriel.,
Troike. 2003. The Ethnography of
Communication: An Introdution (Third Edition). London: Blackwell
Publishing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar